Bolehkah Aku Terbang


Biarkan Aku Terbang

 

Dua malaikat mautku menunggu didepan pintu
Mereka ingin mengajakku untuk turut bersimpu

Katanya “Marilah terbang Fajar! Bersama kami…”

Aku hanya menunduk kepada dua dada
Tak berani menadah kepala menampakan muka

Bukan karena aku tak ingin terbang bersama mereka
Tapi ia, yang tersayang tak mengijinkanku untuk turut terbang bersama mereka
Aku hanya terkatung-katung dan tersiksa
Nyawaku diujung hidung
“Biarkan aku terbang sayang! Biarkan!
Aku ingin tenang untuk terbang
Mengitari ruang dan waktu
Mengambil ajal masa cutiku”
Kataku dalam hatiku

“Kau tak usah terbang! Jikalau kau tetap terbang, terbanglah bersamaku.
Bersama sayap kananmu dan sayap kiriku.
Mariah terbang bersamaku sayang!”
Katanya mengalbu

Namun aku tak dapat menjawab ajaknya,
Leherku telah terikat oleh waktu,
Mereka tetap menariku untuk bersimpu,
Relakan aku, BIARKAN AKU TERBANG SAYANG!!

S E L A M A T T I N G G A L ! ! !

 

Fajar Fitrianto, Limpakuwus, 29 Oktober 2018